Angka PDB Nominal 2023 Dirilis, Tax Ratio Capai 10,31 Persen

, 24 05-0 | 00:00:00 WIB - Oleh Scraping Airflow

JAKARTA, DDTCNews - Rasio perpajakan (tax ratio) 2023 tercatat menurun dibandingkan tax ratio 2022 sebesar 10,39%. Dengan penerimaan perpajakan sejumlah Rp2.155,4 triliun dan PDB nominal senilai Rp20.892 triliun pada 2023 maka diperoleh tax ratio sebesar 10,31%. "Perekonomian Indonesia 2023 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp20.892,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp75 juta atau US$4.919,7," tulis BPS dalam statistik yang dirilis hari ini, Senin (5/2/2024). Pada 2023, penerimaan perpajakan tumbuh 5,9% dari tahun sebelumnya. Meski begitu, pertumbuhan penerimaan perpajakan itu lebih rendah dari pertumbuhan PDB nominal sebesar 6,5%. Akibatnya, tax ratio 2023 juga lebih rendah dari tax ratio 2022. Sebelum data PDB dan pertumbuhan ekonomi 2023 dirilis oleh BPS, Kementerian Keuangan sudah memperkirakan tax ratio pada 2023 sebesar 10,21%. "Dua tahun berturut-turut penerimaan perpajakan itu tumbuhnya tinggi, 20% pada 2021 dan 31,4% pada 2022. Waktu itu, kami memperkirakan tak mungkin penerimaan negara setelah melonjak 2 tahun berturut-turut akan bisa positive growth, ternyata kita bisa," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 2 Januari 2024. Secara terperinci, penerimaan pajak 2023 mencapai Rp1.869,2 triliun, tumbuh 8,9% dibandingkan dengan penerimaan pajak pada 2022. Adapun penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat Rp286,2 triliun, turun 9,9%. Penerimaan pajak pada 2023 ditopang oleh PPh nonmigas yang berkontribusi senilai Rp993 triliun dan PPN/PPnBM dengan kontribusi senilai Rp764,3 triliun. (rig)


Silahkan Login untuk Memberikan Komentar!