BPS Catat Inflasi Beras Mulai Stabil, Beberapa Kota sampai Deflasi

, 23 01-1 | 00:00:00 WIB - Oleh Scraping Airflow

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi beras mulai mengalami perlambatan. Inflasi beras secara bulanan atau month-to-month (mtm) pada November 2023 tercatat lebih rendah ketimbang pada bulan-bulan sebelumnya. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahfud mengatakan inflasi beras pada November 2023 hanya 0,43% (mtm). Pada bulan-bulan sebelumnya, inflasi beras bisa mencapai 5% (mtm). "Jumlah kota yang mengalami deflasi beras makin bertambah ketimbang 3 bulan sebelumnya. [Pada November 2023], 59 kota mengalami inflasi, 21 kota mengalami deflasi, dan 10 kota cenderung stabil," katanya, dikutip pada Jumat (1/12/2023). Meski inflasi beras melambat, harga beras di tingkat eceran masih tinggi. Harga rata-rata beras di tingkat eceran pada November mencapai Rp14.080 per kilogram, tidak jauh berbeda dibandingkan dengan harga rata-rata beras pada September 2023. "Harga di tingkat penggilingan mengalami penurunan, tetapi di tingkat grosir dan pengecer ini justru mengalami kenaikan," ujar Edy. BPS mencatat inflasi pada November 2023 lebih didorong kenaikan harga aneka cabai dan bawang merah. Inflasi cabai merah mencapai 42,83% (mtm), inflasi cabai rawit 43,27% (mtm), dan inflasi bawang merah mencapai 11,49% (mtm). "Secara total, ketiganya memberikan andil inflasi sebesar 0,27%," tutur Edy. Sebagai informasi, inflasi tahunan pada November 2023 mencapai 2,86% (yoy) dengan andil dari volatile food mencapai 1,26%. Inflasi komponen volatile food tercatat 7,59% (yoy) akibat kenaikan harga beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan bawang putih. (rig)


Silahkan Login untuk Memberikan Komentar!