Home »
DDTC NEWS » Harga Beras Lompat 5,44 Persen dalam Sebulan, Ini Upaya Pemerintah
Harga Beras Lompat 5,44 Persen dalam Sebulan, Ini Upaya Pemerintah
, 24 27-0 | 00:00:00 WIB - Oleh Scraping Airflow
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras telah melonjak 5,44% dalam waktu sebulan.
Pada pekan keempat Februari 2024, rata-rata harga beras nasional tercatat mencapai Rp15.387 per kilogram, lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata harga pada Januari 2024 yang hanya senilai Rp14.593 per kilogram.
"Kalau kita lihat secara spasial, di beberapa wilayah kabupaten/kota di Sumatera dan Jawa masih mengalami kenaikan beras yang cukup tinggi, kisaran 10% sampai 30%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, dikutip Selasa (27/2/2024). Secara umum, kenaikan harga beras tercatat terjadi di 268 kabupaten/kota. Hanya ada 56 kabupaten/kota yang mencatatkan penurunan harga beras.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi pun mengatakan pihaknya akan terus melakukan stabilisasi agar harga di level konsumen dapat ditekan pada Ramadan bulan depan.
Menurutnya, harga akan berangsur turun seiring dengan musim panen. Arief mengatakan harga gabah di beberapa lokasi sudah mencapai Rp7.600 per kilogram. Bahkan, harga gabah di Sumatera Selatan sudah lebih rendah dari Rp7.000 per kilogram. "Harga beras itu apa kata harga gabah. Beras yang ada di pasar yang harganya di bawah itu adalah beras intervensi dari pemerintah. Jadi kalau harga gabah saat ini berangsur turun, artinya harga beras pasti akan terkoreksi. Namun, Bapak Presiden menyampaikan bahwa nilai tukar petani itu harus dijaga. Jangan sampai nanti harganya drop signifikan sampai di bawah dari harga pokok produksi," ujar Arief.
Guna mengamankan stok beras pada Ramadan, Arief mengatakan pihaknya akan mendistribusikan stok beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Pada Januari-Februari 2024, tercatat sudah ada 7.596 ton beras SPHP yang dikucurkan ke pasar retail modern.
Stok beras juga akan terus ditambah lewat impor. Arief mengatakan pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun ini. "Tahun ini sudah masuk 500.000 ton dan akan masuk lagi 500.000 ton. Selain itu, kita terus berharap panen di Maret nanti bisa tercapai 3,5 juta ton agar kita bisa serap," ujar Arief. (sap)