Home » DDTC NEWS » Jokowi Antisipasi Lonjakan Harga Beras Jelang Bulan Puasa
Jokowi Antisipasi Lonjakan Harga Beras Jelang Bulan Puasa
, 24 16-0 | 00:00:00 WIB - Oleh Scraping Airflow
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk memastikan distribusi beras lancar. Distribusi yang lancar diharapkan bisa menekan risiko lonjakan harga beras menjelang dan selama Puasa dan Lebaran.
Jokowi mengatakan saat ini pasokan beras di berbagai pasar induk masih aman.
"Semua stok kita siapkan. Setiap tahun sudah jadi rutinitas. Kita jaga terus," kata Jokowi, Jumat (16/2/2024). Terkait kondisi harga beras saat ini yang relatif naik, Jokowi mengatakan hal tersebut terjadi karena belum masuknya hasil panen serta terganggunya jalur distribusi.
"Suplai itu karena memang panennya belum masuk, yang dari produksi dipanen belum masuk ke pasar. Distribusinya juga terganggu di urusan banjir di Demak, di Grobogan, itu mempengaruhi," ujarnya.
Kendala ini, imbuh Presiden, dapat diatasi dengan suplai pasokan beras dari Perum Bulog. Selain itu, untuk mengendalikan harga beras, Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan jajaran terkait untuk mendistribusikan suplai beras ke pasar dan ke daerah, baik beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras komersial.
Presiden Jokowi juga menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah. Menurut presiden, pemberian bantuan pangan kepada masyarakat justru merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan harga beras dengan meningkatkan suplai di masyarakat.
Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasokan beras di pasar induk tercatat 2.978 ton. Jumlah ini masih dalam rentang kondisi normal, yakni 2.500 hingga 3.000 ton per hari. Pemerintah juga mencatat stok beras di PIBC sebanyak 33.376 ton. Jumlah ini melebihi stok saat kondisi normal, yakni 30.000 ton. Sampai dengan 15 Februari 2024, total stok beras Bulog tercatat lebih dari 1 juta ton dan pemerintah siap menyalurkan beras program stabililasi pasokan dan harga pangan (SPHP) berapa pun kebutuhan pasar. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam rapat internal pada 12 Februari 2024.
Terkait dengan penyaluran beras program SPHP, pada 2024 telah disalurkan sebanyak 237.380 ton. Sementara itu, pada 2023 penyaluran beras program SPHP mencapai 1,2 juta ton. (sap)