Home » DDTC NEWS » Kemenperin: Manufaktur Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2023
Kemenperin: Manufaktur Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2023
, 24 11-0 | 00:00:00 WIB - Oleh Scraping Airflow
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengeklaim sektor manufaktur berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2023.
Sektor manufaktur tercatat tumbuh 4,64% dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 18,67% pada tahun lalu. Hal ini sejalan dengan prompt manufacturing index (PMI) yang terus ekspansi dan kapasitas produksi terpakai yang terus naik.
"Industri pengolahan tetap tumbuh dan berhasil lepas dari krisis yang terjadi pada 2023. Tentunya ini kerja keras dan resiliensi dari sektor industri manufaktur Indonesia," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dikutip pada Minggu (11/2/2023). Sepanjang 2023, subsektor manufaktur yang mampu tumbuh antara lain industri logam dasar, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik, industri alat angkutan, industri pengolahan tembakau, serta industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman.
Industri logam dasar tumbuh 14,17% berkat peningkatan permintaan luar negeri. Sementara itu, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh 13,67% berkat naiknya produksi industri barang logam bukan mesin dan peralatan.
Selanjutnya, industri alat angkutan tumbuh 7,63% dengan meningkatnya permintaan domestik atas produk sepeda motor. Kemudian, industri pengolahan tembakau tumbuh 4,80% berkat peningkatan permintaan luar negeri. Selanjutnya, pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman mencapai 4,52%. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan permintaan percetakan menjelang pemilu 2024.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 2024, kontribusi sektor manufaktur nonmigas ditargetkan naik dari 16,75% menjadi 17,9% pada tahun ini.
Guna mencapai target tersebut, Kemenperin akan melaksanakan program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah. Tak hanya itu, program hilirisasi di 3 sektor juga akan terus dilanjutkan. Ketiga sektor tersebut antara lain industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batubara. (rig)