Home »
DDTC NEWS » Risiko Keamanan di Perbatasan Makin Kompleks, Begini Penjelasan DJBC
Risiko Keamanan di Perbatasan Makin Kompleks, Begini Penjelasan DJBC
, 24 29-0 | 00:00:00 WIB - Oleh Scraping Airflow
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) kembali menegaskan pentingnya penguatan kolaborasi untuk menghadapi berbagai risiko keamanan di perbatasan.
Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan tantangan menjaga keamanan di perbatasan makin berat sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Untuk itu, DJBC bersama otoritas kepabeanan di dunia perlu meningkatkan kewaspadaan dan kolaborasi dalam kegiatan intelijen.
"Penanganan risiko pergerakan orang dan barang menjadi makin penting dan memerlukan kolaborasi yang kuat. Salah satunya, melalui kerja sama mengenai keamanan dan intelijen," katanya dalam Webinar Hari Pabean Internasional 2024, Senin (29/1/2024). Askolani menuturkan tantangan menjaga keamanan di perbatasan makin kompleks sejalan dengan situasi ekonomi yang terkoneksi. Selain faktor digitalisasi, perubahan pola perdagangan global, konflik geopolitik, serta isu lingkungan juga turut meningkatkan ketidakpastian.
Sebagai instansi yang memiliki peran memperlancar dan mengamankan perdagangan nasional, sambungnya, DJBC perlu merespons dengan menyiapkan strategi untuk antisipasi berbagai risiko tersebut.
Dia menjelaskan perkembangan teknologi seperti blockchain, kecerdasaan buatan, dan big data dapat memengaruhi aktivitas perdagangan internasional. Menurutnya, teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan pengawasan kepabeanan. Namun, pemanfaatan kemajuan teknologi dan data analitik tersebut juga perlu diimbangi dengan strategi manajemen data yang aman dan penanganan potensi ancaman keamanan siber.
Selain itu, peningkatan e-commerce dan perdagangan elektronik lintas batas telah menuntut DJBC untuk terus merumuskan kebijakan yang efektif guna memonitor dan memfasilitasi arus barang yang melintasi perbatasan. Terlebih, isu lingkungan makin menjadi fokus dunia.
"DJBC dihadapkan pada tuntutan untuk memastikan bahwa proses kepabeanan mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk penanganan limbah dan pencegahan perdagangan barang ilegal yang merugikan lingkungan sekitarnya," ujar Askolani. Tahun ini, tema yang diangkat oleh WCO ialah Customs Engaging Traditional and New Partners with Purpose. Hari Pabean Internasional pun dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional dan internasional.
Beberapa bentuk kerja sama yang dapat dilaksanakan antara lain pertukaran informasi yang efektif, harmonisasi prosedur, dan kolaborasi dalam pengembangan standar internasional untuk memastikan konsistensi dan efektivitas dalam penanganan kepabeanan di seluruh dunia. (rig)